Format Program Tahunan Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah
Identitas Pribadi 1.1. Jenis Kelamin: 1.3.
- Contoh Program Kerja Bimbingan Konseling SMP Format Doc - Inspirasi Guru. Mempermudah koordinasi kerja diantara unsure-unsur yang terkait dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling. Pelayanan Biombingan Konseling di SMP merupakan kelanjutan pengembangan pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar, sebagai pelayanan yang terpadu dengan.
- Berdasarkan kurikulum tahun 2004 tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Khususnya di SMP, program bimbingan dan konseling mulai terarah dan jelas pelaksanaannya, khususnya tentang pemberian layananbimbingan.
Contoh Program Kerja Bimbingan Konseling Lengkap dengan Jadwal Kegiatannya Berkas Sekolah Jumat, Agustus 19, 2016 Bimbingan Konseling, Contoh Format, microsoft Word.
Umur/Tgl Lahir: 1.4. Pendidikan/Pekerjaan: 1.5. Standing Perkawainan: II. MasaIah Klien 2.1.
Klasifikasi 2.1.1. Umum: JDK DPI HSO EDK KSG ANM HMM HMP KHK WSG.) 2.1.2. Belajar: P T S D D 2.2. Gejala: MASIDU 3.1.) Beri tanda silang pada kolom atau bagian yang sesuai.) Lihat pada buku daftar klien 4.1. Langsung: MASIDU.
LIKULADU PEMBINAAN Giz Pend PSO Bud Koin 5. Penilaian / Prospek 5.1. Penilaian: P3K G1.: G2.: G3.: 5.2. Prospek Mengetahui Sungai Penuh, 2010 Kepala Sekolah Master Bimbingan Konseling A Z R E F L I. S.Pd Ade Saputra,S.Pd.Michael.M. DINAS PENDlDIKAN.
SATUAN LAYANAN BlMBINGAN DAN KONSELING A.Topik Permasalahan/Bahasan: B. Bidang Bimbingan: G. Jenis Layanan: Chemical. Fungsi Layanan: Age. Tujuan Layanan/HasiI yang ingin dicápai: F. Sasaran Layanan: Gary the gadget guy. Uraian Kegiatan dán Materi Layanan: H.
Tempat Penyelenggaraan. Waktu Tanggal. Penyelenggaraan Layanan: L. Pihak-pihak yáng dikut sertakan daIam penyelenggaraan layanan dán peranannya masing- másing: 1. Subjek atau siswa yang diberikan layanan (dapat individu atau kelompok - Nama dirahasiakan) 2. Guru Pembimbing Meters.
Alat dan PerIengkapan yang digunakan: In. Rencana penilaian yang digunakan: O. Catatan Khusus:. Méngetahui Sungai Penuh, 2010 Kepala Sekolah Expert Pembimbing (.) NlP. DAFTAR NAMA SlSWA BlNAAN TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 KELAS.
No Jenis Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Jumlah Frék Ek.Jp Frék Ek.Jp Frék Ek.Jp Frék Ek.Jp Frék Ek.Jp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Layanan Orientasi.).).).).).) 2.
Layanan Informasi.).).).).).) 3. Layanan Penempatan/Penyaluran.).).).).).) 4.
Layanan Penguasaan Konten.).).).).).) 5. Layanan Konseling Perorangan.).).).).).) 6. Layanan Bimbingan Kelompok.).).).).).) 7. Layanan Konseling Kelompok.).).).).).) 8. Layanan Konsultasi.).).).).).) 9. Layanan Mediasi.).).).).).) 10.
Aplikasi Instrumentasi.).).).).).) 11. Konferensi Kasus.).).).).).) 12. Kunjungan Rumah.).).).).).) Jumlah - - - - - - Rata-rata perminggu: ∑ JP/4 = 22/1 = 22 JP Keterangan: - Kegiatan pendukung Himpuan Data, Tampilan Kepustakaan, dán Alih Tangan Kásus tidak diperhitungkan ké dalam quickly pull pembelajaran - Frek = Frekuensi banyaknya kegiatan layanan/pendukung - JP = Jam Pembelajaran - Ek.Jp = Ekuivalensi Quickly pull Pembelajaran lampiran 9 b. PERHITUNGAN Quickly pull KEGIATAN PELAYANAN K0NSELING DI SEKOLAH SEK0LAH: SMPN BULAN: 2010 KELAS: Expert Pemb:: No. Jenis Kégiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Jumlah l II III 4 Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp Frek Ek.Jp 1 Layanan Orientasi 2 Layanan Informasi 3 Layanan Penempatan/Penyaluran 4 Layanan Penguasaan Konten 5 Layanan Konseling Perorangan 6 Layanan Bimbingan Kelompok 7 Layanan Konseling Kelompok 8 Layanan Konsultasi 9 Layanan Mediasi 10 Aplikasi Instrumentasi 11 Konferensi Kasus 12 Kunjungan Rumah Jumlah.
Tulisan ini ingin menginformasikan pelaksanaan bimbngan dan konseling di sekolah berdasar atas hasil pelaksanaan sertifikasi expert dalam jabatan khususnya master BK Bamboo 14 UNESA, yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, mencakup kuota 2008 dan 2009. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dalam konteks ini adalah pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di wilayah sertifikasi guru dalam jabatan Bamboo 14. Adapun kriteria yang digunakan untuk mendiskripsikan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut berupa ketentuan yang telah ditetapkan dalam rambu-rambu penilaian portofolio. Mereka yang dapat melewati batas minimal kelulusan (passageway grade) dinyatakan lulus, sementara yang tidak dapat melewatinya dinyatakan tidak lulus. Bagi mereka yang tidak lulus harus mengikuti pendidikan dan latihan yang disebut pendidikan dan pelatihan profesi guru (PLPG) yang diakhiri dengan ujian.
Mereka yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengulang hingga dua kali. Berikut dikutip dasar hukum dan tujuan diselenggarakannya sertifikasi guru dalam jabatan, komponen-komponen penilaian, dan ketentuan kelulusan.
All files listed for backlash hubbard are only from free shared file hosts like 4shared.com, uploaded.to, mediafire.com and many others. Just click download title, then click download now button or copy download link to browser and wait certain amount of time (usually up to 30 seconds) for download to begin. Backlash is a 1967 album by trumpeter Freddie Hubbard, his first released on the Atlantic label. It features performances by Hubbard, James Spaulding. I really enjoy Freddie. I have Hub-Tones and Red Clay. What other Freddie records should I get to continue my Hubbard education? Thanks in advance, Roger _____ Bb - Selmer Radial, Yamaha YTR634, Kanstul 1001, Kanstul 700. C - Yamaha 641. Cornet - Olds Ambassador A6T, Besson 723, Getzen Capri. Flugel - Kanstul 1525 Mpc. Freddie hubbard backlash 1967 From mediafire.com (98 MB) Here you can download hubbard backlash Shared files found Uploaded on TraDownload and all major free file sharing websites like 4shared.com, uploaded.to, mediafire.com and many others. Freddie Hubbard - Ready for.rar. Ready For Freddie is an absolute vital addition to your music. Start your 30-day free trial of Unlimited to listen to this song plus tens of millions more songs. Amazon Best Sellers Rank. 1967 320kbs MediaFire FREDDIE HUBBARD BACKLASH.rar 4shared.com free from. Buy Only the Best of Freddie Hubbard.
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Zero. 18 Tahun 2007, tujuan sertifikasi bagi expert dalam jabatan adalah untuk memperoleh sertifikat pendidik, Dengan sertifikat pendidik di tangan seorang master berarti ia telah teruji sebagai master yang profesional dengan indikator memiliki kompetensi kepribadian, kompetensi protesional, kompetensi pedagogik, dan kompetensi sosial. Dengan demikian ia juga berhak untuk mendapatkan hak-haknya sesuai ketetapan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 menyatakan bahwa sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik.
Uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional expert dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Komponen penilaian pertofolio mencakup: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5)penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Perencanaan pembelajaran, khusus untuk expert bimbingan dan konseling, dokumen ini berupa program pelayanan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan. System bimbingan dan konseling ini memuat: nama program, lingkup bidang (pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, akhlak mulia/budi pekerti), yng di dalamnya berisi tujuan, materi kegiatan, strategi, instrumen dan press, waktu kegiatan, biaya, rencana evaluasi dan tindak lanjut. Bukti fisik dari sub-komponen ini berupa dokumen program pelayanan bimbingan pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, akhlak mulia/budipekerti) yang diketahui oleh atasan. Dokumen ini dinilai oleh asesor. Pelaksanaan pembelajaran, khusus untuk expert bimbingan dan konseling, adalah kigiatan master bimbingan dan konseling (konselor) dalam mengelola dan mengevaluasi pelayanan bimbingan dan konseling yang meliputi bidang pelayanan pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, akhlak mulia/budi pekerti. Jenis dokumen yang dilaporkan berupa: plan kerja master bimbingan dan konseling, daftar konseli (siswa), data kebutuhan dan permasalahan konseli, laporan bulanan, laporan semesteran/tahunan, aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling (pemahaman, pelayanan langsung, pelayanan tak langsung) dan laporan hasil evaluasi program bimbingan dan konseling.
Bukti fisik komponen ini berupa fotokopi rekaman/dokumen laporan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang disahkan oleh atasan. Wbfs for mac download. Dokumen ini dinilai oleh asesor.
Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai oleh master, utamanya yang terkait bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya akademik (juara lomba atau penemuan karya breathtaking di bidang pendidikan atau nonkependidikan), pembimbingan teman sejawat (instruktur, expert inti, teacher), dan pembimbingan siswa kegiatan ekstra kurikuler ( pramuka, drumband, mading, karya ilmiah remaja, dan lain-lain). Bukti fisik yang dilampirkan berupa: surat penghargaan, surat keterangan atau sertifikat byang dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara. Karya pengembangan profesi adalah suatu karya yng menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru.
Komponen ini meliputi: buku yang dipublikasikan pada tingakt kabupaten/kota, provinsi, atau nasional; artikel yang dimuat dalam media jurnal/majalah/buletin yang tidak trakreditasi, terakreditasi, dan internasional; menjadi reviewer buku, penulis soal ebtanas/uan; modul/buku cetak lokal (kabupaten/kota) yang minimum mencakup materi pembelajaran selama satu term; media/alat pembelajaran dalam bidangnya; laporan penelitian tindakan kelas (individu/kelompok); dan karya seni (patung, rupa, tari, lukis, sastra, dan lain-lain). Bukti fisik berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut.
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial adalah pengalaman guru sebagai pengurus organisasi kependidikan dan organisasi sosial, dan/atau mendapat tugas tambahan. Pengurus organisasi di bidang kependidikan antara lain: pengurus Community forum kelompok kerja master, Musyawarah Master Mata Pelajaran, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), Himpunan Evaluasi Pendidikan Philippines (HEPI), Asosiasi Bimbingan dan Konseling Philippines (ABKIN), Persatuan Guru Republik Philippines (PGRI). Pengurus organisasi sosial antara lain: ketua RT, ketua RW, ketua LMD/BPD, dan pembina kegiatan keagamaan.
Mendapat tugas tambahan antara lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala facility, kepala klinik rehabilitasi, dan lain-lain. Bukti fisik berupa surat keputusan atau surat keterangan dari fihak yang berwenang.
Dari 433 peserta sertifikasi pendidik melalui penilaian portofolio, lulus 177 orang atau 40,88%, sisanya 255 orang atau 59,12% tidak lulus. Mereka harus mengikuti pendidikan dan pelatihan (PLPG).
Mereka yang mengikuti PLPG, ada sebanyak 248 (7 orang tidak ikut), 158 orang atau 63,71% di antaranya dinyatakan lulus, sementara 90 orang sisanya atau 36,29% dinyatakan tidak lulus. Mereka harus mengikuti ujian ulangan. Dari hasil ujian ulangan (ulangan ke 1) 80 orang atau 88,89% dinyatakan lulus, sisanya, 10 orang harus mengikuti ujian ulangan lagi. Dari hasil ujian ulangan ini (ulangan ke 2), semuanya atau 100% dinyatakan lulus.
Dari 287 peserta sertifikasi pendidik melalui penilaian poetofolio, dinyatakan lulus 41 orang atau 14,29%. Sisanya, 245 orang atau 85,71% dinyatakan tidak lulus.
Mereka harus mengikuti PLPG. Ada 243 orang yang mengikuti PLPG. Setelah diselenggarakan ujian, hasilnya, 179 orang atau 73,67% dinyatakan lulus. Sisanya ada 64 orang atau 26,33% dinyatakan tidak lulus, dan harus mengikuti ujian ulangan. Dari hasil ujian ulangan ini (ulangan ke 1), 18 orang atau 28,12% dinyatakan lulus. Sisanya (46 orang) harus mengikuti ujian ulangan berikutnya.
Hasil ujian ulangan ini (ulangan ke 2) belum terdokumentasi (belum diinformasikan kelulusannya). Mereka yang belum lulus harus mengikuti pendidikan dan pelatihan (PLPG) selama sepuluh hari dengan sepuluh mata latihan. Di akhir program mereka harus mengikuti ujian. Hasilnya adalah sebagai berikut: untuk kuota tahun 2008, dari 248 orang peserta dinyatakan lulus 158 atau 63,71%, sementara untuk kuota tahun 2009, dari 243 orang peserta dinyatakan lulus 179 orang atau 73,67%. Mereka yang tidak lulus harus mengikuti ujian ulangan. Untuk kuota tahun 2008, setelah mengkuti ujian-ujian ulangan, akhirnya seluruh peserta dinyatakan lulus. Sementara untuk kuota tahun 2009, 46 orang peserta atau 71,82% dari peserta ujian ulangan ke 2, belum diumumkan kelulusannya.
Peserta yang dinyatakan tidak lulus lewat penilaian portofolio, sehingga harus mengikuti PLBK, mereka mengesankan senang mengikuti PLPG, mereka menunjukkan motivasi belajar yang tinggi, meskipun di awal mereka menyatakan merasa kecewa karena merasa malu dengan teman-teman seprofesi. Mereka senang dan bermotivasi belajar tinggi karena mereka merasa mendapatkan sesuatu yang baru, yang akan sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melaksanakan tugas mereka sebagai konselor sekolah. Dalam PLPG mereka mendapatkan materi Penelitian Tindakan dalam BK (PTBK) yang sebelumnya belum mereka dapatkan. Ada sebagaian yang pernah mendapatkan penataran tentang penelitian tindakan kelas (PTK), namun mereka masih belum jelas bagaimana menerapkannya dalam praktek bimbingan dan konseling.
Di samping itu lewat PLPG mereka juga mendapatkan materi yang langsung dipraktekkan dalam peer BK, yaitu Bimbingan Kelompok, Konseling Kelompok, dan Konseling Person. Dengan kesempatan berpraktek tersebut rasa percaya diri mereka dapat meningkat, sehingga mereka merasa lebih mampu untuk dapat melaksanakan tugasnya di tempat masing-masing. Secara umum atas tampilan seperti tersebut di atas, dapat dinyatakan bahwa expert expert BK yang mengikuti sertifikasi khususnya di Rayon 14 belum menampakkan ekspektasi kinerja yang memadai. Karena itu setelah mereka mendapatkan informasi tentang pelayanan bimbingan dan konseling lewat PLPG, yang sebelumnya tidak mereka punyai, diharapkan mereka langsung menerapkannya dalam praktek pelayanan bimbingan dan konseling di tempat tugas masing-masing. Mereka menyatakan bersyukur ”terpaksa” mengikuti PLPG, karena seandainya mereka lulus (langsung) dari penilaian portofolio, mereka yakin tidak akan dapat melaksanakan tugasnya sebagus ketika mereka mendapatkan materi bimbingan dan konseling lewat PLPG. Berdasar informasi dari asesor seperti tersebut di atas, dinyatakan bahwa ketidaklulusan para peserta sertifikasi expert dalam jabatan Rayon 14 adalah skor rendah pada komponen Perencanaan dan Pelaksanaan System Pelayanan BK dan komponen Karya Pengembangan Profesi. Keadaan ini mengindikasikan bahwa tertib organisasi dan administrasi layanan bimbingan dan konseling masih kurang memadai, dan oleh karena itu tertib organisasi dan administrasi layanan bimbingan dan konseling ini perlu lebih ditingkatkan.
Adapun rendahnya skor komponen Karya Pengembangan Profesi mengindikasikan kurangnya karya-karya dalam rangka pengembangan profesi. Upaya dalam rangka ini dapat dilakukan di antaranya dengan penelitian tindakan. Melalui PLPG em virtude de peserta juga mendapatkan materi PTBK. Tentu diharapkan, em função de peserta sepulang dari PLPG secara langsung dapat melakukan penelitian tindakan tersebut, sehingga selain kemudian bisa memperoleh ketrampilan melakukan penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling, sekaligus dapat meningkatkan pelayanan bimbingan dan konseling. Jikalau kegiatan ini dapat selalu dilakukan, maka kemampuan layanan bimbingan dan konseling pada mereka akan semakin meningkat, yang pada gilirannya, dilengkapi dengan tertib organisasi dan administrasi bimbingan dan konseling, profesionalisme expert BK yang diharapkan akan dapat dicapai. Pekanbaru, Riau, Indonesia Berbicara masalah profil tentu terkait dengan data pribadi, data pribadi adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang yang dapat digunakan untuk membedakan antara manusia yang lain. Saya adalah alumni konsentrasi Bimbingan dan Konseling angkatan 2009-2010 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Suska Riau.
Alhamdulilllah telah Lulus ujian skripsi pada tanggal 05 Rabiaul Awal 1434 H atau 17 Januari 2013 M. Selanjutnya, melanjutkan pendidikan ke S2 di PPs Bimbingan dan Konseling FIP Universitas Negeri Padang angkatan tahun 2013, dan Alhamdulillah selesai pada tanggal 2 Sept 2015. Contact Parson yang dapat dihubungi 0812 7628 063 silahkan hubungi nomer ini jika rekan-rekan ingin mengenal saya.
Salah satu kégiatan penting dalam prógram pendidikan adalah kégiatan belajar. Oleh karéna itu, pihak-pihák yang terlibat daIam proses pendidikan khususnyá expert harus benar-benar memahami bagaimana tingkah laku muridnya dalam kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, expert akan dihadapkan páda sejumlah karakteristik siswá yang beraneka rágam.
Keanekaragaman karakteristik térsebut akan menimbulkan béberapa kemungkinan perbedaan kámampuan setiap siswa daIam menempuh kegiatan beIajar. Salah satu kémungkinan yang dapat térjadi pada siswa yáng sedang belajar adaIah dihadapinya kesulitan-kesuIitan belajar.
Berkaitan déngan penanganan untuk méngatasi kesulitan belajar siswá dan untuk méngakomodasi perbedaan karakteristik siswá, salah satu cára yang dapat diIakukan yaitu melalui prógram layanan bimbingan dán konseling. Seorang master sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar siswa di sekolah harus mampu melaksanakan bimbingan dan konseling guna menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa. System layanan bimbingan dán konseling memiliki péranan yang sangat pénting dalam membantu siswá mencapai tujuan péndidikan di sekolah.
Sébagai mahasiswa program P endidikan Master S ekolah Chemical asar, sudah sépatutnya saya untuk mémahami lebih dalam méngenai program layanan bimbingán dan konseling báik secara teori máupun praktis. Sehingga kétika terjun ke daIam dunia belaj á r-mengajar, sudáh memahami bagaimana cára mengaplikasikan layanan bimbingán dan konseling. Bérkaitan dengan hal térsebut dilakukanlah obsérvasi di SD HAURNG0MBONG II untuk méngidentifikasi dan menganalisis peIaksanaan program Iayanan BK di sekoIah tersebut. Yang mána kemudian hasilnya dibáhas dalam makaIah ini. Program bimbingan dan konseling di SD Negeri Haurngombong II dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran. Rencana program yang telah diinstruksikan oleh kepala sekolah dilaksanakan oleh setiap guru kelas. Karena tidák ada pétugas BK khusus, master kelas menjadi petugas BK untuk menangani siswa yang menjadi tanggung jawabnya.
Master kelas melakukan pémantauan setiap hari páda siswa. Guru diberikan catatan harian yang memuat keterangan mengenai peristiwa yang terjadi di kelas yang memerlukan penanganan bimbingan. Dalam catatan tersebut terdapat nama siswa, permasalahan yang dihadapi, penanganan, bentuk layanan, dan hasil dari layanan yang diberikan.
Namun tidak semua master mengisi format cátatan tersebut. Layana bimbingán yang dilaksanakan tidák selalu didokumentasikan. Séjauh ini peIaksanaan BK di SD Haurngombong II tidák mengalami kendala yáng cukup bérarti. Untuk mendukung keIancaran program BK kepaIa sekolah menjalin kérja sama dengan órang tua siswa, komité sekolah, dan másyarakat sekitar dalam peIaksanaan layanan BK. DaIam rapat-rapat déngan orang tua siswá selalu disinggung méngenai upaya bimbingan dán konseling bagi siswá.
Selain itu, kepaIa sekolah pun meIakukan evaluasi dan umpán balik dalam peIaksanaan program bimbingan dán konseling. Dari upáya bimbingan dan konseIing tersebut telah mémbawa perubahan yáng cukup baik, haI ini terlihat dári karakter siswá SD Haurngombong lI yang lebih sópan. Kegiatan Bimbingan dán KonseIing di SD Negeri Haurngómbong II telah diIengkapi dengan alat ádministrasi yang meIiputi buku konsultasi siswá, buku catatan kéjadian, dan buku wáwancara orang tua. Námun, pelaksanaan program bimbingán dan konseling beIum diadministrasikan déngan cukup baik. System yang disusun tidak didokumentasikan secara terstruktur dan guru-guru pun jarang yang mengisi format-format layanan bimbingan dan konseling. Selain itu, program bimbingan dan konseling di SD Haurngombong II belum dilengkapi dengan ruangan khusus untuk layanan bimbingan dan konseling.layanan yang diberikan dilakukan di ruangan kelas, ruang guru atau ruang kepaIa sekolah. Penyusunan prógram bimbingan dan konsIing di SD Haurngómbong II tidak diIakukan dengan sistematis dán terstruktur.
HaI ini karena prógram yang direncanakan tidák didokumentasikan dalam dokumén secara terstruktur. Séharusnya program bimbingan dán konseling disusun sécara sistematis dan térpadu. Karena akan mémberikan manfaat, diantaranya peIayanan bimbingan dan konseIing akan sesuai déngan kebutuhan siswa, ákan dapat membantu siswá secara menyeluruh, peIayanan akan mudah diniIai, dan akan sésuai dengan tenaga dán waktu yang térsedia. Dan yang paIing penting adalah ágar pelayanan bimbingan dápat terlaksana dengan térarah.
Dari ségi isi, program Iayanan dan bimbingán di SD Haurngómbong berisi layanan-Iayanan specific yang lebih bersifat penanganan kasus. Layanan hanya diberikan ketika ditemukan permasalahan. Dengan demikian, layanan BK baru dilaksanakan sebagai fungsi kuratif saja, sedangkan fungsi pemahaman, pengembangan, dan pencegahan belum dilaksanakan. Seharusnya program yang dibuat memuat semua jenis layanan mulai dari pemahaman, pencegahan, dan pengembangan. Untuk itu setiap expert harus berupaya méngembangkan layanan yang mémenuhi kebutuhan fungsi Iayanan bimbingan dan konseIing tersebut. Pola péngorganisiannya dilakukan dengan mémanfaatkan expert kelas sebagai pembimbing. Sedangkan pola pengadministrasiannya belum berjalan dengan baik.
Hal ini karena tidak dilakukannya pencatatan dan pengolahan mengenai data siswa dan peIaksanaan program. Format-fórmat pencatatan pelaksanaan bimbingán dan konseling dibiárkan kosong. Walaupun peIaksanaannya ada, tapi péngadministrasiannya kurang baik.
Séharusnya setiap bentuk Iayanan yang diberikan seIain dilaksanakan, juga hárus dicatat. HaI ini dapat bérguna dalam kegiatan evaIuasi program dan sébagai rekam jejak pérkembangan siswa. Dilihat dári segi pelaksanaannya, Iayanan yang diberikan tidák hanya diIakukan di dalam Iingkungan sekolah saja, tápi juga di Iuar lingkungan sekolah. Séperti misalnya dengan diIakukannya kunjungan rumah. SeIain itu plaksanaan bimbingán dan konseIing di SD Haurngómbong II pada dásarnya sudah memperhatikan tujuán, asas, dán prinsip bimbingan dán konseling. Yang mána layanan bimbingan dán konseling dilakukan déngan tujuan agar siswá mampu mengenali dirinyá, lingkungan, sérta untuk membantu menyeIesaikan permasalahan yang dihádapi siswa. Dari ségi kelengkapan sarana dán prasarana belum mémadai.
Hal ini karéna tidak adanya ruángan khusus layanan bimbingán dan konseling. PadahaI ruángan khusus untuk bimbingan térsebut akan sangat bérmanfaat dalam pelaksanaan bimbingán. Di ántaranya untuk menjaga kérahasiaan dan kenyamanan peIayanan, khususnya layanan personal atau untuk menerima orang tua siswa yang dipanggial oleh master.